Pages

image

Tematik Islami Untuk SD?Apa ada ya ….....

Oleh: Febby Cahya Triandra, S.Pd, C.MPd
Sebelum tahu apa itu Tematik sebaiknya kita harus tahu dulu apa itu tematik, tidak lantas seperti bilang gula itu manis tapi tanpa pernah merasakannya…

Apakah yang dimaksud pembelajaran tematik islami?

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang mengggunakan temaislami untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran dengan karakter Islam yang luar biasa dan sempurna….


Batasan waktu dan cakupan materi kegiatan siswa di sekolah didasarkan pada tema yang dikembangkan ditambah dengan pendalaman agama dari segi bacaan Qur’an dan hafalan serta kepahaman pada Sejarah islam, bukan hanya didasarkan pada jadwal mata pelajaran yang sudah ada tanpa memberikan sentuhan yang berbeda pada karakter anak-anak yang memiliki potensi luar biasa.

Bagaimanakah sesungguhnya yang paling baik pelaksanaan pembelajaran tematik?

Ada beberapa kemungkinan model pembelajaran tematik. Menurut pengalaman kami,  pembelajaran tematik yang paling baik adalah sebagai berikut:


1. Polanya mengikuti pola yang dikeluarkan oleh BNSP dan Diknas, yaitu ada kegiatan pembuka, inti dan penutup,tetapi dengan sentuhan dan filterisasi dari segi atau prospek Islam

2. Sesuai dengan tujuannya, maka kegiatan pembuka dan penutup lebih banyak dalam bentuk nasyid, permainan, mendengarkan cerita para sahabat dan sejarah Islam, pesan moral dan kegiatan sejenis lainnya. Terhadap kegiatan-kegiatan tersebut tidak perlu ditanyakan mata pelajaran apa.

3. Memperhatikan hal tersebut dan juga untuk menghindari terjadinya tumpang tindih, maka dalam pembelajaran tematik tidak perlu ada jadwal mata pelajaran pada mapel yang di NAS kan,tetapi untuk Mulok tetap harus diberikan sebuah Jadwal seprti: Hafalan Al-Qur’an, Siroh Nabawiyyah, dsb
4. Fakta bahwa dalam satu kegiatan siswa belajar berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran dengan tetap bertumpu pada relevansi kajian keislaman anak-anak. Maka yang paling ideal dalam pembelajaran tematik tidak ada jadwal metapelajaran untu MAPEL seperti IPA,B.I,IPS, dll.

Bagaimanakah kalau dinas pendidikan mengarahkan menggunakan tema tertentu?

Kita harus mendengarkan dan menghargai pengarahan dari dinas pendidikan.
Apabila tema-tema yang diarahkan tidak sesuai dengan tema-tema yang terdapat dalam buku buatan kami, maka kita dapat menyikapi sebagai berikut:
Tunjukkan bahwa dalam buku yang kami buat memuat seluruh tema yang dimaksudkan oleh dinas. Hanya saja tema-tema tersebut tidak menjadi judul buku. 

Pembelajaran menjadi tematis bukan hanya terletak pada nama atau judul tema. Tetapi pada proses pembelajaran. Dalam situasi tertentu, maka kita harus dapat meyakinkan bahwa seluruh kompetensi yang dituntut oleh Standar Isi 2006 semua terpenuhi. Dengan KTSP maka penentuan tema merupakan kewenangan sekolah. 

Contoh: Jika dinas membuat kurikulum  maka kita membuat silabus yang sesuai kurikulum tetapi dengan mengelolanya sesuai kebutuhan masing-masing yang telah diditetapkan Standar isi tahun 2006 khususnya untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. 


Apakah dengan buku yang sudah disusun “matang” tersebut tidak membatasi kreativitas guru?


Satuan kegiatan harian yang meliputi kegiatan pembukaan , kegiatan inti, dan kegiatan penutup dimaksudkan agar pembelajaran sungguh-sungguh tematik. Sebuah proses pembelajaran yang mengalir. Dengan model tersebut memang akan menimbulkan kesan kaku dan membatasi. Tetapi hal ini tidak berarti guru menjadi terbatas ruang geraknya untuk berkreasi. Masih ada banyak peluang berkreasi, misalnya:

1. Mengganti sumber belajar dalam buku menjadi benda konkrit.
2. Mendeskripsikan gambar dalam buku yang semakin sesuai dengan konteks anak.
3. Menambah contoh yang ada dalam buku
4. Mengganti ceritera yang lebih sesuai
5. Jika guru dapat melaksanakan berbagai kreativitas tersebut pembelajaran sungguh-sunguh menyenangkan dan kontekstual. 

by http://ilmuyangberdayaguna.blogdetik.com/2011/01/16/tematik-islami-untuk-sdapa-ada-ya/#more-44

0 komentar:

Posting Komentar