Pages

image

Capaian Prestasi SMP Negeri 6 Seluma Akademik dan Non Akademik

Dalam rangka pembinaan siswa, SMP Negeri 6 Seluma terus berpacu meningkatkan pembinaan dan pembelajaran seiring dengan kemajuan zaman ddan kecanggihan teknologi baik di b idang informasi maupun di bidang yang lainnya. Kondisi ini tentunya akan menginspiorasi guru-guru untuk menunjukkan eksistensi SMP Negeri 6 Seluma di mata publik baik di lingkungan Kabupaten Seluma maupun di Propinsi Bengkulu bahkan jika mungkin pada tingkat nasional.

Sebagai konsekuensi dari semua pembinaan dan pembelajaran yang telah dilakukan selama ini, SMP Negeri 6 Seluma telah mampu menunjukkan jati dirinya sebagai lembaga pendidikan yang mengembangkan potensi siswa baik kemampuan di bidang akademik maupun di bidang akademik. Sebagai contoh pada hasil ujian nasional 2010 yang lalu SMP Negeri 6 Seluma telah berhasil mengantarkan seluruh siswa untuk mencapai predikat LULUS UN 2010 dengan hasil yang kompetitif. Selain dari padA itu capaian lain yang telah diraih oleh SMP Negeri 6 Seluma adalah berhasilnya mengikutsertakan siswa untuk mewakili Kabupaten Seluma dalam kegiatan seleksi O2SN, FLS2SN ke tingkat propinsi Bengkulu.

Tinjauan dari sisi pelayanan yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan seperti yang diamanatkan oleh PP No. 19 Tahun 2005 SMP Negeri 6 Seluma telah dilakukan visitasi oleh Assesor dari Badan Akreditasi Propinsi (BAP) dengan nilai "A".

Lebih lanjut torehan prestasi yang diraih oleh SMP Negeri 6 Seluma adalah dengan ditetapkannya SMP Negeri 6 Seluma Sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN). Berdasarkan hasil verifikasi dari sejumlah 825 SMP Se-Indonesia maka terdapat 520 SMP Negeri dan swasta yang terjaring oleh Ditjen Kelembagaan Pendidikan Dasar dan menengah Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta. Prestasi ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan di SMP Negeri 6 Seluma telah memenuhi dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Pemerintah. 

Agenda MKKS SMP-MTs Kab. Seluma

Try Out Ujian Nasional untuk tingkat SMP dan MTs se-Kabupaten Seluma direncanakan akan dilaksankana sebanyak dua kali pada tanggal 7 da 8 Pebroari 2011 dan tanggal 9 dan 10 Maret 2011. Try Out ini akan bekerja sama dengan Bimbingan belajar Prigama Cabang Bengkulu. Semoga sukses untuk Kabupaten Seluma

Pesan kami untuk guru SMP Negeri 6 Seluma

Jalankan tugas dan pengabdian saudara sesuai dengan TUPOKSI sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan peraturan pemerintah No. 74 tahun 2008 tentang guru. Semoga pengabdian sudara menjadi amal ibadah

Awal Semester Ganjil T.P 2011-2012

Hari Senin tanggal 9 Januari 2012 maerupakan hari pertama masuk sekolah, kegiatan ini ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera yang diikuti oleh semua siswa dan semua guru serta staf tata usaha. dalam suasana baru di rahun yang baru ini (2012) semoga menjadi tahun yang memberikan pengharapan yang baik bagi kami warga SMP Negeri 6 Seluma

Ujian Nasional (UN); Siswa Tertekan, Guru dan Sekolah Ikutan Tertekan

UN, UNAS (atau apalah namanya) sepertinya cukup menjadi momok atau sesuatu yang menakutkan bagi para siswa atau pelajar, terutama kelas akhir. Ketakutan yang paling dirasa, katanya, adalah takut tidak lulus. Takut tidak bisa melanjutkan dan harus mengulang. 

Mungkin juga masih banyak ‘ketakutan’ lainnya. Saya sendiri nggak tahu secara pasti, karena seingat saya dulu waktu masa saya sekolah, UN, UNAS, EBTANAS, dll saya anggap biasa-biasa aja.

Paling tidak itu yang saya rasakan. Yang jelas kami dulu emang belajar lebih rajin, bahkan dulu kami ‘dikarantina’ (hehehe..nggak seseram itulah tentunya) selama kira-kira sebulan sebelum menghadapi EBTANAS/UN itu. 

Tapi semua relatif berjalan seperti biasa, kami tidak merasa terbebani dan memang saat itu sekolah, guru-guru kami tercinta juga nggak ‘nakut-nakutin’ kami. Para beliau lebih kepada mengawasi kami dan memastikan bahwa kami memang belajar. Nggak pernah kami ‘ditakut-takutin’ masalah ketidaklulusan. Alhasil,…alhamdulillah puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami baik-baik saja (kayak lagu aja yach…). Meski kami sekolah di sebuah sekolah swasta dan di desa, bukan alasan buat kami untuk minder. Sampai sekarang pun saya tidak pernah merasa minder dan terbebani waktu dulu harus menghadapi UN,UNAS, atau EBTANAS.

Mengikuti berita-berita tentang UN (Ujian Nasib-nasiban, kata salah satu senior saya, hihihihi..), terus terang saya campur aduk mikirnya. Dari sisi para siswa, sepertinya memang mereka berada pada posisi tertekan. Sampai-sampai ada yang pingsan saat mengerjakan. Ada pula yang histeris. Wach wachhhh…segitunya yach. Awal-awalnya sih saya berpikir cuma para siswa yang tertekan. Ternyata tidak. Para guru dan pihak sekolah ternyata ikut-ikutan tertekan!!!! Ah masak iya? Silahkan aja dicek sendiri.

Ternyata tidak sedikit dari para guru dan pihak sekolah secara umum yang juga tertekan, khawatir kalau-kalau anak didiknya banyak yang nggak lulus. Atau tingkat kelulusannya sangat minim. Kenapa bisa begitu ya? Paling tidak itu akan berimbas pada nama baik guru dan sekolah tersebut. Cap ‘jelek’, mau tidak mau bakal ada tertancap di sana jika angka kelulusan para siswanya jelek. Bener nggak? Imbasnya, sekolah itu nggak akan ‘laku’ lagi di mata masyarakat. 

Bahkan bisa jadi bantuan- bantuan dari pihak dinas terkait semacam diknas dan pemkab setempat tidak akan lagi bisa diterima seperti biasa. Silahkan dech diteliti alasan-alasan kekhawatiran (ketakutan?) lainnya. Tentu banyak dari Anda yang jauh lebih tahu dari saya.

Trus, emang kenapa kalau sekolah atau pihak terkait merasa’tertekan’? Nah, ini dia yang sebenarnya lebih menarik buat saya. Orang yang tertekan cenderung akan melakukan tekanan lain pada orang lain sebagai pelampiasan. Bayangkan jika pihak sekolah yang tertekan, maka para siswanya lah yang bakal kena imbas ‘tekanan’ itu.

Beragam bentuknya tentu saja. Guru secara perseorangan (kalo tidak mau disebut sekolah secara umumnya) bisa jadi berpikir tidak jernih lagi supaya anak didiknya lulus. Caranya? Beragam caranya, tentu saja. Namun yang pasti itu bermuara pada; KETIDAKJUJURAN. Misal, nyontek. Anak-anak dibiarin aja nyontek. Pura-pura aja nggak tahu si pengawas. Ah masak ada? Hahahahaha..banyaakkkkkk. Apalagi caranya? Kasih aja jawabannya, beres. Trus apalagi? 

Katakanlah siswa tidak nyontek dikelas, dan gurupun tidak memberi jawaban di kelas, tapi…..pernah kah Anda mendengar ada sekolah yang memang ‘membentuk’ tim khusus untuk mengubah beberapa jawaban di Lembar Jawaban siswanya sebelum diserahkan ke pihak di luar sekolah (dinas pendidikan umpamanya)? Biar saja Lembar Soal dan Jawaban itu sebelumnya ‘diJAGA KETAT’ di kantor polisi selama 24 jam, biar saja dijaga sama densus 88 dan tank anti peluru (hehehehhe…lebay dah). Ah masa ada? Hahahahaha…terlalu naif kalo saya bilang tidak ada dan Anda tidak percaya. Mohon maaf, saya tidak menyamaratakan semua, tentu saja itu kasuistis, meski kalo diteliti lebih lanjut bisa jadi jumlahnya tidak sedikit.

Jadi, apa poin saya dari ngoceh ngalor ngidul tadi? Ada beberapa hal yang saya garis bawahi;
1. Alangkah baiknya kalo para siswa tidak digiring pada kondisi takut, khawatir, tertekan, dsb. Jadikan belajar dan ujian sesuatu yang biasa-biasa aja dan menyenangkan. Dalam hidup pasti ditemui. Yang penting persiapan jauh-jauh hari sebelumnya.
2. Mari perbaiki ‘Mental’ kita semua. Tidak akan banyak berguna segala macam cara ‘menyelamatkan’ soal ujian, jika memang mental kita semua adalah mental nyontek, mental menghalalkan segala macam cara.
3. Bagi para pengambil kebijakan pendidikan, saya lebih percaya materi Life Skill aplikatif lebih bermanfaat daripada hanya ilmu teori formal. Dalam dunia kerja, sangat sering kita tidak bekerja sesuai dengan bidang formal kita.

Tentu saja para Brader ‘n Sista mempunyai poin-poin lain yang lebih tajam dan tidak sempat terpikir oleh saya. Silahkan berbagi demi masa depan Negeri kita tercinta. Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan. Masih banyak yang harus saya pribadi pelajari dari para Brader ‘n Sista.

Anyhow…Good Luck, adik-adik siswa/pelajar. Tetap semangat yach belajarnya. Semoga sukses…amiinnn
Popularity: 12% [?]

CAE, Lembaga Pelatihan Bagi Guru Untuk Anak Berkebutuhan Khusus

College of Allied Educators (Subsidiary of Linguistic Council) adalah sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan yang memberikan kursus pelatihan kepada para orang tua, guru-guru dan pemerhati untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam mendidik dan membantu anak berkebutuhan khusus.

College of Allied Educators (Subsidiary of Linguistic Council) adalah sebuah organisasi yang terdaftar di Departemen Pendidikan Nasional (Ministry Of Education) Singapura, Malaysia dan Indonesia. Ribuan orang tua dari anak-anak mulai usia 3-12 tahun mendapatkan manfaat dari program unik kami yang diberikan oleh dosen-dosen praktisi kami yang terdidik dan terlatih secara professional.

Para psikolog klinis, terapis wicara dan dosen-dosen praktisi di College of Allied Educators (Subsidiary of Linguistic Council) yang handal dan berkualitas, mereka melakukan pelatihan tentang bagaimana mengajar dan membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti anak autis atau penderita autis

Program Special Needs Management atau Learning Disorder Management adalah program yang dirancang untuk para pendidik (orang tua dan guru) dalam menghadapi pelbagai gangguan perkembangan pada anak.  Modul yang diberikan meliputi cara mengidentifikasi gejala dan karakteristik gangguan perkembangan anak, serta pengenalan teknik dan strategi intervensi dini dalam menangani gangguan tersebut.

Materi dari modul Special Needs Management ini meliputi : Identifikasi gejala dan karakteristik dari Autisma (Autism Spectrum Disorder) atau Autis meliputi penanganan-penanganan :
  • Disleksia (Dyslexia)
  • Dispraksia (Dyspraxia)
  • Strategi intervensi dini :
  • Applied Behavioural Analysis
  • Picture Exchange Communication System
College of Allied Educators Indonesia membuka layanan bagi orang tua yang kesulitan dalam menghadapi pola perilaku anak dan remaja (di bawah 16 tahun).  Dalam menghadapi anak-anak dan remaja yang sulit ditangani, College of Allied Educators Indonesia memiliki kerangka kerja yang komprehensif yang dapat membantu para orang tua untuk mengidentifikasi dan memahami akar persoalan. 

Lalu bersama orang tua, kami akan menyusun program intervensi yang praktikal dan fleksibel, tergantung kebutuhan dan keadaan individu anak terkait, untuk menata perilaku menjadi lebih baik.

Menjadi Guru Kreatif

Menjadi guru kreatif ternyata tidak mudah. Perlu perjuangan dan pengorbanan. Bahkan mungkin anda akan mengalami sebuah penderitaan dahulu yang akan membawa anda kepada puncak kebahagiaan dan ketenaran. 
Saya banyak belajar dari Prof. Dr. Arief Rachman, bapak sekaligus guru saya di sekolah Labschool. Beliau adalah tokoh pendidkan dan contoh guru kreatif yang ada di Indonesia. Dari tangan beliaulah lahir tenaga-tenaga pendidik seperti saya yang berusaha keras untuk menjadi guru kreatif.

Guru kreatif tidak pernah puas dengan apa yang ada pada dirinya. Dia terus belajar dan belajar sampai ajal menjemputnya. Baginya, menemukan sesuatu yang baru dalam pembelajaran adalah sesuatu hal yang harus dicari dan kemudian dibagikan kepada teman-teman guru lainnya. 

Tak mudah memang, tapi disinilah tantangannya bila kita mau terus instropeksi diri dalam pembelajaran yang kita lakukan di sekolah. Berusaha terus-menerus memperbaiki kinerjanya sebagai guru dengan terus melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajarannya.Saya teringat pesan pak Arif bila anda ingin menjadi guru yang kreatif, maka anda harus berhenti untuk menjadi guru pengeluh. Berusahalah semaksimal mungkin memberdayakan apa yang dimiliki sekolah untuk anda gunakan dalam menunjang pembelajaran anda.  

Bila kemudian anda menemukan alat bantu atau media pembelajaran yang membantu anda menyampaikan materi ke otak siswa dengan cepat, maka harus anda buktikan media itu dengan terlebih dahulu dengan melakukan PTK.

Dengan melakukan PTK anda akan menjadi guru yang kreatif. Di dalam PTK itulah akan anda dapatkan refleksi diri yang anda lakukan melalui siklus-siklus yang anda lakukan sendiri sampai anda merasa yakin bahwa yang anda lakukan telah berhasil. Penelitian kualitatif cenderung berbasis kata, misalnya hasil wawancara, sedangkan penelitian kuantitatif cenderung berbasis angka misalnya skor uji. Anda dapat pelajari hal itu dengan membaca buku Action Research di ruang Kelas karya Vivienne Baumfield, dkk. Buku ini dapat anda dapatkan dengan mudah di toko buku Gramedia atau bisa juga anda pesan langsung ke penerbit Indeks.
Action Research di ruang kelas atau PTK merupakan panduan penting untuk semua guru kreatif yang tertarik melakukan riset di dalam ruang kelas. Penulisnya memberikan gambaran pendekatan yang mudah diikuti sehingga dapat membantu guru meningkatkan praktik profesional mereka dan mengevaluasi kebutuhan murid di sekolah. Terdapat banyak kiat praktis dan contoh proyek riset tindakan nyata dari berbagai tipe sekolah yang menjadikan PTK sebagai buku wajib bagi guru dan mahasiswa keguruan.

Menjadi guru kreatif harus mampu meneliti. Meneliti di kelasnya sendiri sehingga kualitas pembelajarannya semakin berkualitas. Banyak masalah yang bisa anda teliti, banyak masalah yang harus dicari segera solusinya. Melalui PTK anda akan mendapatkan rahasia-rahasia baru dalam khasanah ilmu pendidikan yang dapat anda kembangkan menjadi sesuatu yang berarti dalam kegiatan pembelajaran. 

Setiap kegiatan yang anda lakukan harus dicatat dan diamati benar bersama teman sejawat sehingga apa yang anda lakukan dalam PTK benar-benar solusi baru dalam pembelajaran di sekolah yang berujung kepada peningkatan mutu pendidikan.

Jangan biarkan diri anda menjadi guru pengeluh dan terus mengeluh karena anda tidak kreatif. Mari ciptakan khasanah ilmu pengetahuan baru dengan menjadi guru kreatif. Kalau bukan kita sendiri yang menjadi guru kreatif, lalu siapa lagi?

Salam Blogger Kompasiana

Guru Kreatif Ciptakan Pembelajaran Asyik

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru-guru yang mengutamakan kepentingan anak-anak dalam belajar harus mampu mendorong suasana belajar kreatif dan menyenangkan. Dengan menciptakan suasana belajar tanpa tekanan dan melibatkan peran serta anak didik, pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermanfaat bagi peserta didik.

Demikian terungkap dari perbincangan dengan sejumlah guru Matematika dan Sains tingkat SD dari berbagai Indonesia dalam acara Indonesian Science Festival 2009 di Jakarta, Minggu (2/8). Mereka mengembangkan alat dan metode belajar Matematika dan Sains yang sederhana dan dikemas dalam permainan untuk membantu siswa yang kesulitan memahami pelajaran yang harus dikuasai siswa. Kegiatan dilaksanakan pada 1-5 Agustus di Hotel Bumikarasa Bidakara.

M Mustofa, guru SDN Sapikerep 1, Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengatakan siswa SD sulit belajar perkalian dan pembagian jika pembelajaran dilakukan dengan cara konvensional yakni menghafal. Akibatnya, banyak siswa kelas VI sekalipun yang tidak hafal perkalian dan pembagian.

Berangkat dari tanggung jawab sebagai pendidik yang mesti bisa membantu siswa paham dengan pelajaran, Mustofa pun berusaha menciptakan metode menghafal perkalian dan pembagian yang tidak membuat siswa stres. Sejak tujuh tahun lalu, Mustofa memanfaatkan kartu domino sebagai sarana belajar.Setiap kartu domino dibagi menjadi dua bagian yakni jawaban dan soal perkalian atau pembagian. Siswa mesti menemukan soal dan jawabannya di kartu domino lainnya.
"Karena sifatnya permainan, anak-anak jadi senang. Dalam seminggu mereka bisa hafal perkalian. Jam istirahat pun mereka bisa bermain sambil belajar," katanya.
Mustofa hanyalah satu dari 20 guru Matematika SD lainnya yang dinilai layak berkompetisi secara nasional. Guru-guru kreatif lainnya juga mampu menciptakan cara belajar Matematika yang asyik, seperti memanfaatkan catur, belajar berhitung sambil bernyanyi, hingga ada yang memakai cara lomba lari estafet perkalian membawa kelereng.
Di bidang sains, M Hadi, guru SDN 28 Cakranegara, Nusa Tenggara Barat, memakai kaleng roti, bola pimpong, dan bola plastik untuk membuat siswa SD paham konsep terjadinya gerhana bulan dan matahari.
"Guru mesti bisa mengajarkan hal-hal yang abstrak menjadi nyata buat siswa. Cara belajar seperti itu sangat memudahkan siswa untuk memahami yang rumit dengan cara yang sederhana," kata Hadi.
Menurut Hadi, guru Indonesia sebenarnya mampu untuk kreatif menyampaikan materi pelajaran. Mereka hanya perlu didorong dan dihargai, sehingga semangat untuk memberikan yang terbaik buat siswa bisa tumbuh dalam diri setiap guru.

"Seringkali dalam pelajaran sains, pemerintah memberi alat-alat yang mahal dan rumit. Kalau rusak, guru nggak mengerti memperbaikinya. Yang ada alat-alat itu jadi mubazir. Yang perlu didoorng bagaiaman guru bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar sebagai alat belajar," kata Hadi.
Pada acara Indonesian Science Festival yang dilaksanakan 1-5 Agustus itu, siswa dari berbagai SD di Indonesia juga ditantang untuk bisa menampilkan buah karya dalam bidang sains dan matematika. Kreativitas mereka untuk memanfaatkan sains dalam memecahkan masalah ternyata cukup mengagumkan.

Para siswa SD itu antara lain mampu untuk membuat jebakan tikus listrik, alat deteksi gempa bumi, atau penggiling sambal sederhada. Di bidang Matematika, ada siswa SD yang mampu menciptakan cara untuk mencari bilangan prima 1-100 dengan mudah, ular tangga Matematika, atau tabel penyederhanaan pecahan.

Peran Aktif Guru Pai Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa ( Studi Kasus Di Sma 8 Semarang)

Keyword : Peran Aktif Guru, Menanggulangi Kenakalan, Siswa, SMA 8 Semarang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran aktif guru PAI dalam menanggulangi kenakalan siswa (studi kasus di SMA 8 Semarang). Fokus penelitian ini mengenai hal-hal yang berkaitan dengan peran aktif guru PAI dalam menanggulangi kenakalan siswa meliputi: (1) Tipe-tipe kenakalan yang terjadi di SMA 8 Semarang, (2) Peran aktif guru PAI dan upaya/solusi dalam menanggulangi kenakalan siswa di SMA 8 Semarang.

Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus (jenis penelitian kualitatif), yang mengambil lokasi di SMA 8 Semarang. Oleh karena itu, teknik cuplikan penelitian menggunakan purposive sampling, dengan memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalah secara mendalam dan dapat dipercaya sebagai sumber data yang mantap. Sedangkan sumber data diperoleh dari informan, peristiwa dan dokumen. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis model interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan serta verifikasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; 1) Kenakalan yang ada dalam lingkungan sekolah terjadi karena berbagai faktor yang mendukung yang ada di dalam kehidupan siswa seperti faktor pribadi, keluarga, komunitas masyarakat dan lain sebagainya. Kenakalan yang terjadi dibagi menjadi dua kelompok yaitu: (a) kenakalan berat. Contohnya adalah berkelahi dilingkungan sekolah, mencuri, minum minuman keras dan lain-lain. (b) kenakalan ringan. Seperti membuat gaduh di kelas, terlambat, tidak mengerjakan tugas dan lain sebaginya.

2) Guru PAI disamping mempunyai peran dalam pembelajaran PAI di dalam kelas juga mempunyai peran aktif dalam menanggulagi kenakalan siswa. Sebagai peran aktif guru PAI dalam menanggulangi kenakalan siswa ada beberapa peran aktif tersebut meliputi cara-cara penanggulangan kenakalan sebagi berikut; (a) Memberikan pemahaman dan pengertian tentang pendidikan agama yaitu dengan melalui pelajaran di dalam kelas. (b) Mengadakan kegiatan-kegiatan keberagamaan baik hari besar agama ataupun kegiatan keberagamaan siswa setiap harinya, seperti sholat dhuhur berjamaah dan sholat jum’at bersama di masjid sekolah. (c) Bekerja sama dengan guru lain khususnya guru bimbingan konseling, wali kelas dan guru mata pelajaran. Dengan metode ini tidak hanya guru PAI yang berperan dalam menaggulangi kenakalan siswa akan tetapi guru yang lain juga mempunyai tugas dalam menanggulangi kenakalan siswa. (d) Mengadakan bimbingan khusus pada siswa yang sering melakukan kenakalan siswa pada jam-jam khusus yaitu pada istirahat atau diluar jam pelajaran, dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan keyakinan bahwa guru dalam memberikan pengarahan tidak hanya menggunkan metode lisan saja akan tetapi metode praktik dan perhatian menjadikan siswa akan memahami bagaimana seorang guru menjadi peran dalam menanggulangi kenakalan. (e) Berupaya menjunjung nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sekolah yaitu mendukung adanya program ekstra kulikuler islami seperti baca tulis al-Qur’an, rebana, pesantren kilat dan lain-lain.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para guru PAI dan calon guru PAI serta semua pihak yang membutuhkan.


Deskripsi Alternatif :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran aktif guru PAI dalam menanggulangi kenakalan siswa (studi kasus di SMA 8 Semarang). Fokus penelitian ini mengenai hal-hal yang berkaitan dengan peran aktif guru PAI dalam menanggulangi kenakalan siswa meliputi: (1) Tipe-tipe kenakalan yang terjadi di SMA 8 Semarang, (2) Peran aktif guru PAI dan upaya/solusi dalam menanggulangi kenakalan siswa di SMA 8 Semarang.

Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus (jenis penelitian kualitatif), yang mengambil lokasi di SMA 8 Semarang. Oleh karena itu, teknik cuplikan penelitian menggunakan purposive sampling, dengan memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalah secara mendalam dan dapat dipercaya sebagai sumber data yang mantap. Sedangkan sumber data diperoleh dari informan, peristiwa dan dokumen. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis model interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan serta verifikasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; 1) Kenakalan yang ada dalam lingkungan sekolah terjadi karena berbagai faktor yang mendukung yang ada di dalam kehidupan siswa seperti faktor pribadi, keluarga, komunitas masyarakat dan lain sebagainya. Kenakalan yang terjadi dibagi menjadi dua kelompok yaitu: (a) kenakalan berat. Contohnya adalah berkelahi dilingkungan sekolah, mencuri, minum minuman keras dan lain-lain. (b) kenakalan ringan. Seperti membuat gaduh di kelas, terlambat, tidak mengerjakan tugas dan lain sebaginya.

2) Guru PAI disamping mempunyai peran dalam pembelajaran PAI di dalam kelas juga mempunyai peran aktif dalam menanggulagi kenakalan siswa. Sebagai peran aktif guru PAI dalam menanggulangi kenakalan siswa ada beberapa peran aktif tersebut meliputi cara-cara penanggulangan kenakalan sebagi berikut; (a) Memberikan pemahaman dan pengertian tentang pendidikan agama yaitu dengan melalui pelajaran di dalam kelas. (b) Mengadakan kegiatan-kegiatan keberagamaan baik hari besar agama ataupun kegiatan keberagamaan siswa setiap harinya, seperti sholat dhuhur berjamaah dan sholat jum’at bersama di masjid sekolah. (c) Bekerja sama dengan guru lain khususnya guru bimbingan konseling, wali kelas dan guru mata pelajaran. Dengan metode ini tidak hanya guru PAI yang berperan dalam menaggulangi kenakalan siswa akan tetapi guru yang lain juga mempunyai tugas dalam menanggulangi kenakalan siswa. (d) Mengadakan bimbingan khusus pada siswa yang sering melakukan kenakalan siswa pada jam-jam khusus yaitu pada istirahat atau diluar jam pelajaran, dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan keyakinan bahwa guru dalam memberikan pengarahan tidak hanya menggunkan metode lisan saja akan tetapi metode praktik dan perhatian menjadikan siswa akan memahami bagaimana seorang guru menjadi peran dalam menanggulangi kenakalan. (e) Berupaya menjunjung nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sekolah yaitu mendukung adanya program ekstra kulikuler islami seperti baca tulis al-Qur’an, rebana, pesantren kilat dan lain-lain.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para guru PAI dan calon guru PAI serta semua pihak yang membutuhkan.

Benarkah Guru Seorang Sutradara ?

Besok sekolah tahun ajaran baru akan dimulai maka saya coba berbagi cerita tentang GURU. Karena merekalah yang paling berperan didalam kelas mulai esok hari. Berangkat dari asumsi bahwa sutradara merupakan orang yang berperan besar dalam keberhasilan sebuah film, maka guru dalam proses pembelajaran siswa, agar berhasil, ada baiknya berperan sebagai sutradara.
Analog tersebut setidaknya dilatarbelakangi oleh dua hal.

Pertama:
Kurikulum 2004 memberi keleluasaan kepada guru untuk mengembangkan proses pembelajaran. Depdiknas melalui Balitbang kurikulumnya hanya menetapkan dua komponen dalam silabus, yaitu standar kompetensi dan kompetensi dasar (Kurikulum 2004: 20-30). Komponen lain seperti strategi, materi, alokasi waktu, dan sumber bahan ajar, diserahkan kepada guru untuk dikembangkan sesuai dengan prinsip relevansi, konsistensi, dan adekuasi.

Kata keleluasaan itulah, yang perlu digarisbawahi. Sebab, di dalamnya tersirat makna kreativitas yang idealnya menjadi daya hidup bagi setiap guru. Kita tahu, sutradara bekerja berdasarkan skenario. Tetapi ketika sudah terlibat dalam proses penggarapan film, ia tidak secara kaku menerjemahkan teks skenarionya. Ia harus terus menggali ide dan kreasinya, agar proses penggarapan itu berhasil. Demikian pula guru, tidak harus terjebak pada skenario pembelajaran yang bersifat tekstual. Ia dapat mengupayakan berbagai strategi, materi, dan sumber bahan ajar secara variatif.

Ketika satu strategi dianggap kurang berhasil, guru perlu mencoba strategi lain. Ketika materi dan sumber bahan perlu dikembangkan, ia dapat memanfaatkan potensi sumber bahan yang makin lengkap, dari koran hingga internet. Ingat, buku teks kini bukan lagi harga mati bagi siswa. Barangkali, semua itu relevan pula dengan ungkapan jawa"guru ora kurang lakon".

Kedua:


Cara pandang sutradara kepada para pekerja film, khususnya para aktor. Mereka selalu berpandangan bahwa pada diri aktor sesungguhnya telah ada bakat dan kemampuan. Tugas sutradara tinggal mengarahkannya. Bagaimana ia dengan sabar dan tekun mengasah talenta para aktor, dengan selalu berprinsip bahwa apa yang mereka lakukan adalah "proses untuk menjadi". Sehingga, mereka tidak pernah berhenti untuk menggali potensi diri.

Demikian pula guru. Paradigma siswa adalah kertas putih yang masih kosong, harus ditinggalkan. Karena pada diri siswa sebenarnya telah ada bakat dan kemampuan. Tugas gurulah, untuk mematangkan segenap potensi itu.
Perlu diingat pula, sutradara yang baik selalu mengenali karakter setiap aktor. Demikian pula guru. Ia perlu mengenali perbedaan karakter siswa dengan baik, sehingga -meski proses pembelajaran bermodel klasikal- guru tidak mematikan prinsip pembelajaran individual.
Lalu, bagaimana bila sutradara itu harus berperan sebagai aktor? Apakah guru juga harus menjadi demikian? Jawabannya, Ya! Ingat adanya ungkapan "A good teacher is an actor".

Jadi guru yang baik juga tahu, kapan saatnya ia berperan sebagai sahabat, orang tua, dan pengajar bagi siswa yang selalu dibanggakannya.
Pertanyaan terakhir, siapkah kita (guru) menjadi sutradara bagi siswa? Jawaban bijak, barangkali: Siap untuk terus belajar dan menempa diri. Bukankah menjadi guru sesungguhnya juga "proses untuk menjadi" yang tak pernah berhenti!

Bila demikian, yang muncul di hadapan siswa adalah sosok guru yang dekat dengan siswa dan mampu menjadi tumpuan harapan untuk membimbing mereka meraih masa depan.
tugas sutradara itu ibarat pencipta sesuatu yang nantinya akan divisualisasikan. dan tentu saja sutradara inilah yang menjadi dalang dalam proses penciptaan itu, di mana pada otak sutradara inilah karya tersebut akan diwujudkan, gampangannya....si sutradara ini harus mempunyai gambaran, mau diwujudkan seperti apa karya tersebut.

Kalau kriteria sutradara, pastinya dia harus paham betul apa yang ingin dia sampaikan dan paham betul tentang seluk beluk bidang yang dia geluti itu, bahkan masalah yang kecil sekalipun, setahu saya ada dua macam sutradara.

1. Sutradara yang menuntut pemainnya untuk memainkan peran sesuai konsepnya atau sesuai apa yang ada di otaknya.
misalnya dalam dunia peran, ketika salah satu pemainnya harus berperan sebagai pengemis, si sutradara itu menuntut pemainnya itu untuk menjadi pengemis sesuai dengan intepretasinya si sutradara ini, bahkan kalau perlu si sutradara ini harus memberi contoh seperti apa pengemis yang dia kehendaki itu, kasarannya, sutradara ini adalah sutradara yang otoriter, dimana semuanya harus seperti yang ada di otaknya. namun keotoriterannya itu sangat wajar mengingat dialah yang menjadi sutradara (pencipta) dan pemainnya itu sebagai ciptaannya.


kelemahan pada jenis sutradara semacam ini adalah membatasi kreativitas si pemain, mengingat pemainnya adalah manusia juga yang pasti mempunyai daya imaji yang berbeda pula. dan perlu dicatat, kelemahan pada sutradara ini tidak berlaku pada sutradara yang pemainnya adalah benda mati (dalang dengan wayangnya), namun tetap berlaku pula ketika dalang ini berhadapan dengan pemain waranggononya.


Namun sekali lagi keotoriteran si sutradara ini tidak bisa disalahkan, karena itu adalah hak dia, dan otomatis untuk para pemain yang berhadapan dengan sutradara semacam ini adalah adanya kesediaan dia untuk menjadi boneka yang mau dibentuk sebagai apapun, terserah si sutradara tersebut (meski dalam kenyataannya sangat sering ditemui kesulitan ketika para pemain ini harus menjadi seperti yang ada di otak si sutradara)


Namun asalkan ada komunikasi yang baik antara si sutradara dan pemainnya, adanya kesadaran peran antara sutradara dan pemainnya dan adanya kesadaran si sutradara bahwa si pemain itu juga pastinya mempunyai kekurangan, semuanya bisa di atasi kok.


2. sutradara yang membebaskan para pemainnya untuk memvisualisasikan imajinasi si pemain, asalkan tidak bertentangan dengan isi konsep yang ada di otak sutradara.
dalam hal ini, sutradara memberi kesempatan kepada para pemainnya untuk 'mencari' sendiri jati diri peran mereka masing2 sesuai dengan apa yang mereka imajinasikan namun tetap dalam pantauan sang sutradara. ketika si sutradara melihat bahwa si pemain telah menemukan 'jiwa' yang akan diperankan, di sinilah sutradara memintanya untuk menyimpan 'jiwa' yang telah ditemukan tersebut untuk kemudian digali lebih dalam.

kelemahan dari jenis sutradara ini adalah adanya pandangan adanya kekurang tegasan pada sang sutradara. ada kesan bahwa sang sutradara ini melimpahkan tugas 'menciptakan' karya kepada para pemainnya untuk kemudian tugas dia hanya memilih mana yang pantas dilakukan mana yang tidak.


Demikian pendapat saya, dan alangkah lengkapnyalah bila anda bisa menggabungkan kedua jenis sutradara tersebut, mempunyai ketegasan dalam mencutradarai namun tidak memenjarakan imajinasi dan daya kreasi para pemain.
 
Assistant Director:
Hal pertama yang perlu diluruskan tentang Assistant Director/Asisten Sutradara adalah bahwa seorang asisten sutradara BUKANLAH asisten dari sutradara. Asisten Sutradara memiliki job desknya sendiri dan tidak bertanggung jawab pada sutradara, melainkan pada produser. Seringkali seseorang yang ingin menjadi sutradara menganggap bahwa asisten sutradara adalah jenjang untuk menjadi sutradara. Ini adalah suatu pemahaman yang keliru, karena pada dasarnya jenjang berikutnya dari seorang asisten sutradara adalah menjadi produser.

Hal ini disebabkan karena pekerjaan asisten sutradara sangat berhubungan dengan manajemen, bukan kreatif. Asisten Sutradara bertugas untuk membuat breakdown script, mengatur jadwal shooting dan memastikan shooting bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Seorang mentor pernah mengumpamakan bahwa asisten sutradara adalah “bad cop” sementara sutradara adalah “good cop”. Hal ini disebabkan karena asisten sutradara harus menjadi figur yang “galak” di set, sehingga membuatnya menjadi figur yang kurang populer. Namun, berhasilnya sebuah shooting sangat bergantung pada keahlian asisten sutradaranya. Jika seorang asisten sutradara dapat mengatur jadwal dengan baik dan mampu menangani keadaan dengan baik, maka kemungkinan besar shooting akan berjalan dengan baik.

Tugas lain yang sudah menempel pada asisten sutradara adalah berteriak-teriak memberikan segala cue pada crew. Biasanya sutradara akan memberikan cue-nya pada asisten sutradara, kemudian si asisten sutradara yang akan meneriakkannya.

Production Manager/Unit Production Manager:
Production Manager adalah sebuah jabatan yang sangat penting dalam sebuah produksi yang berskala besar. Pada dasarnya tugas Production Manager adalah menjamin shooting bisa berjalan sesuai dengan rencana. Ia adalah seseorang yang bertanggung jawab atas budget yang sudah tersedia, memastikan alat-alat tersedia, memastikan makanan untuk crew tersedia, memastikan ada transportasi untuk semua crew, dan hal-hal lainnya di lokasi shooting. Singkatnya, seorang production manager bertugas menjalankan visi dari seorang produser. Ia juga bertugas untuk mengantisipasi masalah yang akan terjadi dan menangani masalah yang terjadi di lokasi.

Seorang Production Manager mutlak harus memiliki pengetahuan standart produksi film agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Jika pengetahuan seperti ini tidak dimiliki, bisa-bisa seorang Production Manager menjadi bulan-bulanan kru. Di Hollywood, syarat untuk menjadi seorang Production Manager adalah sudah pernah bekerja selama 260 hari sebagai seorang asisten sutradara.
Pada dasarnya, jika dalam sebuah produksi film sudah ada asisten sutradara dan production manager yang bagus, maka sutradara dapat menjalankan pekerjaannya dengan sangat nyaman dan produksi film dapat berjalan dengan sangat baik.

FUNGSI SUTRADARA

Fungsi disini diartikan dengan tugas dan tanggung jawab seorang sutradara. Secara umum, fungsi sutradara adalah melayani dan sekaligus memimpin pertunjukan atau pementasan di bidang artistik. (Jika dilihat dari persoalan manajemen, seorang Pimpinan Produksi atau Production Managerlah yang melaksanakan fungsi ini).

Secara ideal, fungsi seorang sutradara adalah merencanakan, memutuskan, mengarahkan, mewujudkan dan bertanggung jawab secara artistik dari pertunjukan atau pementasan yang dilaksanakan.
Kedua fungsi ini diemban dan dijalankan serempak dalam suatu ketika (bersama-sama). Tetapi seorang sutradara tidak dapat berjalan sendiri. Ia harus sadar akan dirinya dan kemampuannya. Oleh karena itu, ia membutuhkan orang lain yang dipilih dan diputuskannya (otoritas penuh!) untuk bekerja sama dalam menjalankan kedua fungsi tersebut.

Mereka dipilih dengan berdasarkan pada kebutuhan akan bidang-bidang khusus. Mereka terdiri dari dua kelompok besar yakni: pertama, kelompok pemain atau penari dan kedua, kelompok artistik. Kelompok pertama, sudah jelas, adalah kelompok orang-orang yang memiliki bakat atau keahlian bermain atau menari. Kelompok kedua, adalah orang-orang yang memiliki keahlian atau bakat di bidang perencanaan dan pelaksanaan untuk set/dekor/properti, desain tata cahaya (lampu), komposisi musik dan gerak, busana (kostum), rias wajah/rambut, aturan tata cara peralatan pentas (disebut: Pimpinan Panggung atau Stage Manager), dan pendamping penyutradaraan (disebut: Asisten Sutradara).

Penjabaran dari kedua fungsi sutradara adalah sebagai berikut:

1. Memilih naskah atau menulis naskah sesuai dengan tema yang diberikan.
2. Menafsirkan naskah yang dipilih. (Apabila sutradara sendiri yang menulis naskahnya, maka tingkat kesulitannya akan lebih kecil).
3. Menentukan batang pokok penafsiran dari naskah.
4. Memilih dan menentukan pemain dengan peran (casting) dan pekerja artistik yang dibutuhkan.
5. Memberikan batang pokok penafsiran naskah kepada seluruh personil yang telah dipilih untuk terlibat.
6. Membicarakan dan menyetujui rancangan atau desain set/dekor/properti/cahaya/busana/rias wajah-rambut, komposisi musik dan gerak (tari).
7. Membuat rencana pembiayaan yang dibutuhkan.
8. Melatih pemain dengan baik dan jujur sesuai dengan batang pokok penafsiran naskah yang sudah dipilih.
9. Mengembangkan gagasannya dengan mengacu pada batang pokok penafsiran naskah yang sudah dipilih.
10. Mengamati pertunjukan atau pementasan dan memberikan dorongan moril kepada pemainnya.
Apabila seorang sutradara bermaksud untuk mempercayakan pelaksanaan salah satu fungsinya kepada pihak lain karena pertimbangan-pertimbangan tertentu, maka seorang sutradara harus pandai-pandai memberikan keseimbangan antara kekuasaan yang ada padanya dengan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepada pihak lain tersebut.

Mekanisme Baru Penyaluran Dana BOS 2012

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional mengubah mekanisme penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk tahun 2012 yakni melalui pemerintah provinsi dan tidak lagi melalui kabupaten/kota.
 
Perubahan mekanisme penyaluran tersebut karena tidak berjalannya sistem dengan baik. Kebijakan dengan asas desentralisasi tersebut dianggap rumit birokrasinya, terutama saat peyaluran ke sekolah negeri.
 
Melalui mekanisme baru ini diharapkan penyaluran dana BOS akan lebih cepat dimana dana BOS ditransfer oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dari Kas Umum Negara (KUN) ke Kas Umum Daerah (KUD) Provinsi.
 
Besar Bantuan
Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah termasuk untuk BOS Buku, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan:
  1. SD/SDLB : Rp 580.000,-/siswa/tahun
  2. SMP/SMPLB/SMPT/SATAP : Rp 710.000,-/siswa/tahun
Waktu Penyaluran Dana
Pada tahun anggaran 2012, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untuk periode Januari sampai Desember 2012, yaitu semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 dan semester 1 tahun pelajaran 2012/2013.
Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu
  • periode Januari-Maret,
  • April-Juni,
  • Juli-September dan
  • Oktober-Desember.
Buku Petunjuk Teknis Dana BOS 2012

Download Petunjuk Teknis Dana BOS 2012

Bagi pembaca pemerhati, pengawas serta pelaksana Dana BOS, tentunya Info seputar Dana BOS 2012 adalah sesuatu hal yang ditunggu-tunggu.

Petunjuk Teknis BOS 2012 telah ditetapkan berdasarkan Permendiknas 51/2011 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Dan Laporan Keuangan Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2012. 


Pengertian BOS 

BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Menurut PP 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan, biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS. Secara detail jenis kegiatan yang boleh dibiayai dari dana BOS dibahas pada bab berikutnya.

Tujuan Bantuan Operasional Sekolah 

Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.

Secara khusus program BOS bertujuan untuk:

1. Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI). Sumbangan/pungutan bagi sekolah RSBI dan SBI harus tetap mempertimbangkan fungsi pendidikan sebagai kegiatan nirlaba, sehingga sumbangan/pungutan tidak boleh berlebih;
2. Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta;
3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta.

Petunjuk Teknis BOS 2012

Buku petunjuk teknis ini dilengkapi dengan petunjuk lengkap antara lain cara pelaporan, administrasi, pembukuan, dan perpajakan.
Maksud
Memberikan pemahaman yang sama dan sebagai pedoman bagi Tim Manajemen BOS Provinsi, Kabupaten/Kota, Sekolah, dan pihak terkait lain.
Tujuan
Agar pengelolaan dana BOS dilaksanakan dengan tertib administrasi, transparan, akuntabel, efisiensi dan efektifitas, tepat waktu, serta terhindar dari penyimpangan.

COMPANY PROFILE - PT. SEMAR MULIA SAKTI

PRAKATA

PT. SEMAR MULIA SAKTI  sebuah  perusahaan  yang  bergerak  di  bidang  Teknologi  Informasi  yang  berada  di  Kota Kripik Tempe,  Purwokerto – Jawa Tengah.  Sebagai  perusahaan  muda  yang  dinamis,  PT. SEMAR MULIA SAKTI  selalu  ingin    menyajikan solusi  yang  inovatif,  kreatif  dan  unik sesuai dengan perkembangan tehnologi terkini.  Keinginan  besar  untuk  dapat  mengembangkan  Industri  Teknologi Informasi  dan  memberikan  Solusi  Layanan  Teknologi  dengan  hasil  terbaik  dan  bermanfaat  mendasari keberadaan kami di tengah industri ini.

 Dukungan  kami  dari  sumber  daya  manusia  kompeten  dan  profesional  dengan  kualitas  pengembangan  dan pemeliharaan  produk  yang  terbaik,  juga  dari  mitra‐mitra  industri  yang  strategis  ditengah  kebutuhan  akan Teknologi Informasi sehingga akan tercipta sebuah sinergi yang strategis, efektif dan dahsyat.

Hingga  saat  ini  kami  telah  mendapatkan  kepercayaan  dari  berbagai  instansi  baik  dari  dalam untuk dapat berperan serta dalam mendukung kebutuhan akan Teknologi Informasi. Solusi yang kami berikan  mencakup  berbagai  macam  bidang  yang  kami  selaraskan  dengan  kebutuhan  dan  keinginan  konsumen tentunya dengan kondisi teknologi aktual yang tepat guna.

Kami  menyadari  sepenuhnya  bahwa  tujuan  akhir  dari  implementasi  Teknologi  Informasi  adalah transformasi organisasi kearah lebih efektif, efisien dan produktif. Kami memperhatikan seluruh aspek yang terlibat dalam penyediaan solusinya yaitu : proses, teknologi dan sumber daya manusia.

Pemahaman  ekspektasi  dan  kebutuhan  costumer  merupakan  fokus  utama  dalam  proses  penyediaan  solusi. Pemilihan  dan  penguasaan  terhadap  teknologi,  metode  dan  project  management  yang  tepat  adalah  langkah penting  dalam  melaksanakan  pekerjaan.  Kerangka  Research  and  Development  (R&D)  dilaksanakan  secara berkesinambungan sebagai inovasi untuk mewujudkan kualitas yang lebih baik.
Sebagai  perusahaan  yang  sedang  tumbuh  dan  berkembang  dengan  semangat  entrepreneurship,  komitmen pada  kualitas,  belajar  terus‐menerus,  dan  proaktif  terhadap  perubahan,  kami  berusaha  mengaktualisasikan kompetensi  dalam  setiap  aktivitas.  Kepuasan  customer  merupakan  muara  dari  prestasi  setiap  rantai  nilai  dalam  perusahaan  kami.  PT. SEMAR MULIA SAKTI  akan  senantiasa  memberikan  dukungan  pengembangan  dan pemeliharaan yang berkelanjutan untuk software ‐ software yang dihasilkannya. Hal ini merupakan kunci dari pelayanan dan kesempurnaan produk yang berkelanjutan.
VISI DAN MISI

· Visi 
Ø  SMS Turut serta dalam Mencerdaskan Kehidupan Anak Bangsa guna meningkatkan kualitas dan kuantitas di bidang pendidikan yang bermutu ditengah perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang pesat sehingga dapat terciptanya Generasi yang Unggul dan mampu bersaing dalam era Globalisasi Dunia.
Ø  SMS Penyedia  solusi  IT  terintegrasi  dengan  layanan  dan  produk  terpercaya  serta  menjadi  motivator  pengembangan IT yang merakyat dan akomodatif pada kebutuhan pendidikan dan  publik. 

· Misi 
Ø  SMS Memberikan komitmen profesional pada pasar dan konsumen sebagai solusi IT yang handal dan terpercaya.
Ø  SMS Mengembangkan nilai produk dan solusi sebagai proses peningkatan mutu dan layanan pendidikan dengan Sumber Daya yang Profesional di bidangnya.
Ø  SMS Pengembangan bisnis yang strategis sebagai proses edukasi dan pengenalan IT pada dunia dan  publik.


 LEGALITAS


Nama Perusahaan                             : PT. SEMAR MULIA SAKTI

Alamat Perusahaan                           : Jl. Catalia V No. 18 B
                                                              Perum Taman Anggrek – Purwokerto
                                                              Jawa Tengah

Akta Notaris                                       : No. 263
SK. MenKumHam                             : AHU-0087795.AH.01.09

NPWP                                                 : 31.397.266.3-521.000

SIUP                                                    : 00923/11.07/PK/XII/2011

TDP                                                     : 11.07.1-47.0084


 KATALOG PRODUCT

SMS Website

Merupakan salah satu produk PT. SEMAR MULIA SAKTI (SMS) yang bertujuan untuk membantu menyebarkan informasi melalui dunia maya bagi organisasi anda. Kami menyediakan layanan design dan pembuatan website yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan institusi/organisasi anda. SMS Website dapat diintegrasikan dengan sistem informasi anda, dan berperan sebagai output informasi yang ingin anda sampaikan
 Kegunaan :
-Sarana untuk mempromosikan organisasi anda
-Sarana Pendidikan,
-Sarana Penyebaran Informasi
-Memperkenalkan peluang Investasi
-Sarana mengenal produk on-line
-Sarana komunikasi baik antara komunitas maupun dengan client.

Sistem Presensi Sidik Jari

Merupakan  software  pendataan  presensi  pegawai  untuk  mendukung  kegiatan
administrasi.  Sistem  Presensi  dari  PT. SEMAR MULIA SAKTI  unggul  karena  mampu  mengakomodir  kondisi‐kondisi  yang  terjadi  dalam  proses  presensi  pegawai,  misal  waktu masuk  dan  keluar,  sistem  penugasan,  perijinan,  penjadwalan  shift,  daftar  hari  libur,dan perhitungan bonus

BARCODE SISTEM

Merupakan  paket  solusi  berupa  software  pembuatan  label  barcode,
barcode  reader  dan  software  untuk  membaca  database  yang  tersimpan
dalam  sistem    barcode.  Solusi  ini  banyak  digunakan  untuk  kepentingan
membership maupun pengarsipan di suatu institusi

SMS GATEWAY

Merupakan  software  sms  gateway  dari  PT. SEMAR MULIA SAKTI.  Software  ini  dapat
mengelola  SMS  layaknya  ponsel  tapi  dengan  kelebihan  yaitu  tidak  terbatas,  ada
menu pooling, kuis, dan penjadwalan pengiriman SMS.  

Profil Kabupaten Seluma

Kabupaten Seluma adalah salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu, Indonesia dengan ibu kotanya Tais, terbentuk berdasarkan UU No. 3, Tahun 2003.
Kabupaten Seluma sekarang masih termasuk kawasan tertinggal sehingga masuk dalam pengawasan khusus Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Alasan tertinggal karena posisi yang agak terisolasi serta kurangnya sarana dan prasarana yang menghubungkan antar kota, desa dan wilayah. Potensi yang bisa diangkat adalah pertanian, kehutanan dan perikanan. Dengan sedikit keberanian maka potensi wisata berbasis kehutanan dan agro dapat berkembang khususnya tanaman buah. Kabupaten Seluma dengan berbasis masyarakat religi menjadikan kawasan tersebut cenderung mudah untuk dibentuk dan tinggal menunggu kemauan serta kemampuan pemimpin setempat untuk membangun.

Kabupaten Seluma mempunyai batas wilayah sebagai berikut:
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Selebar Kota Bengkulu dan Kecamatan Talangempat, Kabupaten Bengkulu Utara.
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan.
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan.
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia.

Kabupaten Seluma secara administrasi termasuk kedalam Wilayah Propinsi Bengkulu yang di bentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003, tentang pembentukan Kabupaten Muko-Muko, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur. Secara Geografis Kabupaten Seluma terletak di Pantai Barat Sumatera Bagian Selatan yang berada pada koordinat garis lintang dan bujur, yaitu 03049 55,66 LS 04021 40,22 LS dan 101017 2757 BT 102059 40,54 BT. Batas-batas Wilayah Kabupaten Seluma adalah

" Sebelah Utara dengan Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara,
" Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan,
" Sebelah Timur dengan Kabupaten Lahat Propinsi Sumatra Selatan,
" Sebelah Barat dengan Samudra Indonesia.

Jenis tanah di Kabupaten Seluma terdiri dari tanah Organosol dengan komposisi 4,67%, tanah Alluvial dengan komposisi 17,24 %, Regosol dengan komposisi 23,77 persen, Padsolik Merah Kuning dengan komposisi 8,99 persen, Litosol dengan komposisi 5,41 %, Padsolik Merah Kuning Latosol dengan komposisi 17,29 %, Padsolik Merah Kuning Litosol dengan komposisi 3,63 %, dan Padsolik Coklat Litosol dengan komposisi 19 %.


Kabupaten Seluma memiliki 170 Desa / Kelurahan, dan 14 Kecamatan diantaranya : Kecamatan Semidang Alas Maras, Kecamatan Semidang Alas, Kecamatan Talo, Kecamatan Ilir Talo, Kecamatan Talo kecil, Kecamatan Ulu Talo, Kecamatan Seluma, Kecamatan Seluma Selatan, Kecamatan Seluma Barat, Kecamatan Seluma Timur, Kecamatan Seluma Utara, Kecamatan Sukaraja, Kecamatan Air Pariukan, dan Kecamatan Lubuk Sandi

Komoditi unggulan Kabupaten Seluma yaitu sektor pertanian dan jasa. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditi Kelapa sawit, kakao, Kopi, kelapa, Lada dan Karet. Sub sektor pertanian komoditi yang diunggulkan berupa komoditi jagung dan Ubi kayu. Sub sektor Jasa Pariwisata yaitu Wisata Alam dan Wisata Budaya. Di bidang  pendidikan PT. SEMAR MULIA SAKTI hadir berperan aktif dalam  membantu program pemerintah khususnya di Kabupaten Seluma  untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa dengan berbasis tekhnologi yang user frendly dengan harapan akan menerbitkan anak bangsa di Kabupaten Seluma yang mampu bersaing di dunia globalisasi.

Sumber Data:
Provinsi Bengkulu Dalam Angka 2010
(01-10-2007)
Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu

Updated: 30-12-2011
 

Lorem ipsum

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Donec libero. Suspendisse bibendum. Cras id urna. Morbi tincidunt, orci ac convallis aliquam, lectus turpis varius lorem, eu posuere nunc justo tempus leo. Donec mattis, purus nec placerat bibendum, dui pede condimentum odio, ac blandit ante orci ut diam.